Pencapaian kelulusan UN SMA tersebut naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya 99,71 persen, kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Effendi Rahmat di Bandarlampung Jumat.

"Jumat siang ini, kami akan sampaikan pengumuman kelulusan tersebut kepada Dinas Pendidikan seluruh kabupaten dan kota di Lampung," kata dia.

Pengumuman secara terbuka hasil UN pelajar SMA sederajat ini, akan disampaikan pihak sekolah masing-masing pada Sabtu (26/5) besok.

Menjelang pengumuman kelulusan UN SMA itu, sebagian siswa telah mempersiapkan peralatan untuk melakukan aksi corat-coret baju seragam mereka.

Aksi corat-coret seragam sekolah itu, menurut salah satu guru SMA Muhammadiyah di Bandarlampung, Fitri, merupakan tradisi yang selalu dilakukan oleh siswa SMA untuk merayakan kelulusan mereka.

Meskipun pihak sekolah melarang dan melepas tanggung jawab terhadap aksi tersebut, namun umumnya siswa tidak mengindahkan larangan itu.

"Bahkan, biasanya pengumuman kelulusan sekolah diwarnai dengan aksi kebut-kebutan berkendaraan sepeda motor oleh para siswa tanpa menggunakan helm," kata Fitri lagi.

Aksi tersebut, ujar dia, dapat membahayakan keselamatan siswa yang bersangkutan.

Menurut dia, aksi yang dilakukan pelajar untuk mengekspresikan kegembiraan setelah menjalani rangkaian pendidikan di SMA sederajat itu, belum tentu sebanding dengan nilai memuaskan yang mereka dapatkan.

"Pihak sekolah sudah menganjurkan agar seragam siswa yang baru lulus itu sebaiknya disumbangkan, dan saat pengumuman biasanya siswa dianjurkan memakai pakaian muslim," kata dia pula.

Namun, rupanya para siswa itu tetap mempunyai seribu cara untuk bisa mengekpresikan kebahagiaan mereka itu," ujar dia.

Beberapa pendidik lainnya, mengaku kesulitan mengendalikan aktivitas para siswa peserta UN itu, untuk mengekspresikan kelulusan mereka.

Namun beberapa sekolah menganjurkan, para siswa merayakan kegemberiaan itu dengan cara bersyukur dan berdoa di sekolah masing-masing.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), hasil kelulusan UN SMA dan MA sederajat tahun ajaran 2010/2011 di Lampung, sebanyak 211 siswa dari 74.241 peserta UN SMA/SMK/MA negeri dan swasta di daerah ini dinyatakan tidak lulus. 

Rincian ketidaklulusan itu, terdiri 164 siswa SMA dan 47 siswa SMK. 

Persentase ketidaklulusan siswa SMA itu, mencapai 0,34 persen dari total 48.754 peserta UN se-Lampung. 

Sedangkan ketidaklulusan siswa SMK dari total peserta 25.487 adalah 0,18 persen.