Friday, May 25, 2012

Penyebab Harga Kakao Turun

Menguatnya nilai tukar dolar AS serta adanya kekhawatiran krisis Eropa akan kembali terjadi berpengaruh terhadap pergerakan harga Kakao. Harga Kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember di ICE Futures New York mengalami penurunan sebesar45 dan ditutup pada posisi US$2444 per ton. Harga kakao melemah dipengaruhi menguatnya dolar AS dan melemahnya harga minyak mentah. Menguatnya dolar AS terjadi akibat euro yang mengalami tekanan jual setelah imbal hasil obligasi Italia mengalami kenaikan. Menguatnya dolar menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya cenderung mengalami penurunan.

Sementara itu, memasuki pekan ketiga November 2011 harga biji Kakao kering di Palu, Sulawesi Tengah masih stabil. Harga Kakao di tingkat pengumpul berada pada kisaran Rp 21.600 per kilogram. Saat ini di sejumlah sentra produksi sedang berlangsung panen raya Kakao, termasuk di Kecamatan Palolo, dan Kulawi di Kabupaten Sigi. Hasil panen petani di Kabupaten Sigi selama ini langsung dijual di Palu. Selama beberapa tahun terakhir ini, Kakao merupakan penyumbang devisa tertinggi yakni mencapai 75 persen dari total perolehan devisa ekspor. Data Dinas Perkebunan menyebutkan produksi Kakao petani Sulteng saat ini mencapai lebih 137.000 ton dengan luas areal 224.113 hektare. Luas areal tersebut tersebar pada 10 kabupaten yaitu Poso, Morowali, Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Banggai, Banggai Kepulauan, Parigi Moutong, Donggala, dan Sigi.

(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures akhir minggu lalu tampak harga kakao berjangka tampak mengalami penurunan (21/11). Harga kakao ICE Futures terpental melemah seiring dengan kenaikan nilai tukar dolar AS.

Kenaikan nilai tukar dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar cenderung lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya cenderung mengalami penurunan. Sementara itu kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa yang makin buruk juga mendorong turunnya harga kakao berjangka di bursa NYSE London.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 tampak mengalami penurunan signifikan sebesar 47 dolar (1.88%) dan ditutup pada posisi 2458 dolar per ton. Sementara itu harga kakao berjangka di bursa NYSE tampak membukukan penurunan sebesar 40 poundsterling dan ditutup pada posisi 1537 poundsterling per ton.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga komoditas ini akan cenderung masih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global secara umum. Kondisi fundamental berupa permintaan dan pasokan juga akan mempengaruhi pergerakan harga komoditas. Diperkirakan harga kakao akan mengalami pergerakan pada kisaran 2500 - 2800 dolar per ton.

No comments:

Post a Comment